Friday, September 11, 2009

Arti Nomor yang Tertera pada Botol Plastik

baby Sebuah hasil penelitian yang dimuat pada Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa orang yang memiliki kandungan bisphenol-A yang tinggi memiliki risiko terserang diabetes dan penyakit pembuluh jantung yang tinggi pula. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah kenyataan bahwa bisphenol-A dapat ditemui dalam plastik polycarbonate yang biasa digunakan untuk botol susu bayi!

Meskipun, hasil penelitian ini masih belum secara pasti menemukan adanya hubungan sebab akibat antara penyakit jantung dengan zat Bisphenol-A, kita tetap perlu berjaga-jaga dengan kemungkinan itu. Keamanan dari penggunaan plastik untuk makanan selama ini perlu dipertanyakan dan dipertimbangkan kembali.

Sebenarnya, untuk membantu kita mengetahui jenis plastik dan bahaya yang dikandungnya, kita dapat dengan mudah melihat dari nomor yang tertera dalam simbol segitiga yang biasanya dicetak di bagian bawah kemasan plastik. Berikut keterangan dari nomor-nomor tersebut:

Nomor 1: Polyethylene Terephthalate (PET or PETE).
Ini adalah jenis plastik ringan dan jernih yang sering digunakan untuk botol air mineral dan soda. Banyak yang mengatakan PET sebagai pilihan yang aman karena bahan kimianya tidak mudah terkelupas dalam air. Walaupun begitu, sebuah penelitian dari Italia menyatakan adanya pengelupasan tersebut apabila air tersimpan dalam botol lebih dari 9 bulan. Masalah lainnya, PET sulit untuk dibersihkan sampai benar-benar bersih, sehingga sebaiknya jangan memakai ulang botol yang terbuat dari PET.

Nomor 2: High-Density Polyethylene (HDPE).
Botol susu biasanya terbuat dari HDPE. Plastik tembus cahaya ini juga digunakan untuk kantong belanja dan botol-botol produk rumah tangga, seperti sampo dan pembersih. HDPE juga tidak mudah untuk terkelupas.

Nomor 3: Polyvinyl Chloride (PVC).
PVC digunakan untuk bahan kemasan produk dan tempat makanan. Selain itu, digunakan juga sebagai kantong plastik. Pelembut yang ditambahkan pada PVC mungkin intuk berpindah pada makanan dan perlu dipertimbangkan kembali penggunaannya.

Nomor 4: Low-Density Polyethylene (LDPE).
Plastik ini dipakai untuk kantong roti dan botol yang dapat diremas. Penelitian menunjukkan tidak adanya pengelupasan zat kimia pada makanan.

Nomor 5: Polypropylene (PP).
Plastik ini digunakan untuk benang pancing dan benang operasi, serta botol sirup dan tempat yogurt. Plastik PP dikategorikan bebas racun.

Nomor 6: Polystyrene (PS).
Anda akan mengenali ini sebagai Styrofoam, yang sering digunakan untuk gelas kopi dan tempat makanan cepat saji. Styrofoam ini dapat terkelupas dan tercampur dengan makanan. Sebaiknya jangan pernah memanaskan kopi dalam styrofoam via microwave. Lebih baik lagi, apabila Anda tidak menggunakan Styrofoam sama sekali.

Nomor 7: Polycarbonate.
Plastik ini jernih, kaku, dan tidak mudah pecah. Baik digunakan untuk botol minum dan botol susu bayi. Plastik ini mengandung Bisphenol-A, kandungan yang dapat mempengaruhi hormon dan mungkin terkait dengan penyebab penyakit jantung dan diabetes.

Oleh karena itu, sebaiknya kita lebih cermat lagi dalam memilih jenis plastik yang kita gunakan. Akan lebih baik lagi bagi kita apabila dapat mengurangi penggunaan plastik dalam hidup kita secara drastis, karena akibatnya mungkin buruk bagi tubuh kita dan buruk pula bagi alam tempat tinggal kita.

No comments:

Post a Comment