Tuesday, June 10, 2014

Her: Movie Review - Falling in Love with Siri (2)

Bagi yang belum membaca posting sebelumnya, Her: Movie Review - Falling in Love with Siri (1)" dapat membaca disini.

Dalam film diceritakan bahwa Catherine, istri Theodore telah mengajukan gugatan cerai kepada dirinya. Akan tetapi, Theodore belum mau menandatangani surat perceraian mereka. Film ini mampu menggambarkan perasaan sepi Theodore yang terus menerus mengingat kenangan-kenangan bersama istrinya.

"Why are you so fucking angry at me?"
-- Theodore.

I have a lot of dreams about my ex-wife, Catherine...
where we're friends like we used to be.And we're not gonna be together 

and we're not together...but we're friends still.
And she's not angry. Is she angry?

-- Theodore.


Her: Movie Review - Falling in Love with Siri (1)

Her (2013) adalah film drama-romantis-futuristik yang menceritakan seorang penulis surat cinta bernama Theodore Twombly yang jatuh cinta dengan Samantha, artificial intelligent operating system (OS). Bagi yang belum menonton film ini sebaiknya tidak membaca lebih lanjut karena posting ini akan penuh dengan spoiler. Saya akan membahas kutipan-kutipan dan hal-hal yang menarik bagi saya dari film ini.

Saat setting lokasi berada di tempat umum, film ini secara konsisten menggambarkan sebuah situasi dimana setiap orang sibuk sendiri-sendiri dengan smartphone-nya. Setiap orang tenggelam dalam kesibukan berkomunikasi dengan smartphone yang terus-menerus membacakan email yang masuk, membacakan berita, mendengarkan musik, mendiktekan email yang ingin kita tulis, dsbnya. Semua orang selalu berada dalam kondisi komat-kamit tanpa ada interaksi manusia dengan manusia lainnya. Apakah situasi ini akan benar-benar terjadi di masa yang akan datang?

Sunday, June 8, 2014

Mindful Living Manifesto

Pagi ini, seorang teman bertanya kepada saya apakah dapat mengirimkan cover picture yang saya gunakan di akun Path saya. Menurutnya gambar tersebut sangat inspiratif. Berikut gambar yang dimaksud oleh teman saya. Hal ini membuat saya jadi ingin tahu lebih banyak mengenai asal usul dari tulisan tersebut. Sebelumnya saya pernah membaca bahwa tulisan tersebut adalah pernyataan visi dari sebuah perusahaan start-up di luar. Akan tetapi, saya tidak pernah lebih lanjut mencari tahu perusahaan seperti apakah yang membuat pernyataan inspiratif ini?

Dari hasil pencarian saya di Google, saya menemukan bahwa tulisan tersebut merupakan manifesto dari perusahaan bernama HOLSTEE. Holstee adalah perusahaan yang berfokus pada desain dan printing poster, kartu, dan bingkai yang menginspirasi orang-orang agar hidup secara sadar dan penuh (mindful living). Manifesto sendiri dapat diartikan sebagai pernyataan tertulis yang memuat mengenai kebijakan, tujuan yang hendak dicapai, dan keyakinan dari seseorang atau sebuah kelompok.

Saturday, June 7, 2014

Nudge The World to A Happier Place

Judul pada posting saya kali ini secara tidak lazim merupakan visi dari sebuah perusahaan bernama Zappos.com. Zappos sendiri merupakan online shop sepatu terbesar di dunia. Zappos.com didirikan oleh Tony Hsieh. Sekilas saya ceritakan mengenai perjalanan hidup seorang Tony Hsieh.

Ketika lulus kuliah, Tony diterima bekerja di Oracle, dengan gaji yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan pekerjaan yg didapat teman-temannya. Jam kerja Tony di Oracle terasa sangat longgar dan monoton. Hal ini malahan membuat Tony mengundurkan diri dari Oracle setelah bekerja selama lima bulan. Tony kemudian memulai bisnis pertamanya sebagai perusahaan web developer.

Life is Brief, and then You Die, You Know?

Belakangan saya sedang gandrung dengan akun social networking PATH. Sepintas Path tidak berbeda jauh dengan Instagram dan Facebook. Hal yang menarik dari Path bagi saya secara  pribadi adalah tingkat intimasi dan tujuan utamanya sebagai media untuk menyimpan dan berbagi momen2 / pengalaman hidup yang kita jalani.

Sebelumnya, jumlah teman pada Path dibatasi maksimal sebanyak 150 orang. Hal ini ditetapkan berdasarkan penelitian yang menyatakan bahwa seseorang hanya mungkin mengelola lingkaran pertemanan yang intens dengan tidak lebih dari 150 orang pada satu periode waktu. Akan tetapi, Path saat ini telah memungkinkan untuk menambah jumlah teman sampai dengan 500 orang. Hal ini agak mengecewakan dan saya rasa tentunya tidak lepas dari kepentingan bisnis.