Wednesday, September 16, 2009

Dongeng dari Negeri Paman Slam

image Wuih akhirnya liburan sebentar lagi.. hehe.. Mungkin pada lagi males-malesnya kali yah menjelang liburan lebaran gini.. Pasti dunk pada lagi gamau ngerjain hal-hal yang ribet? Makanya posting kali ini, saya merekomendasikan bacaan yang ringan, gratis, namun tetap inpiring dengan judul “Dongeng dari Negeri Paman Slam”.

DOWNLOAD GRATIS EBOOK DONGENG DARI NEGERI PAMAN SLAM

Buku yang diberi judul “Dongeng dari Negeri Paman Slam” diterbitkan pada tanggal 09-09-09. Tanggal penerbitan dipilih semata-mata agar Paman Slam (si penulis) memilki motivasi ekstra untuk menyelesaikan bukunya dan meninggalkan kenangan pada pada tanggal bersejarah ini. Buku ini merupakan kumpulan cerita pendek yang terinspirasi dari kehidupan Paman Slam, si penulis kambuhan. “Kumat kalau pas niat, males kalau pas lemes..”, begitulah arti penulis kambuhan yang didefinisikan Paman Slam.

Buku dengan tebal 36 lembar ini ditulis dengan gaya yang santai dan menghibur. Salah satu cerita dalam buku ini berjudul “Kami dan Akuarium Bernama Gramedia”, yang menganalogikan Toko Buku Gramedia sebagai akuarium dan pengunjung sebagai ikan. Di cerita ini, Paman Slam menceritakan pengalaman Tour Gembuk-nya (Tour Gembul dan Buku) di Gramedia Matraman yang memiliki banyak warung kuliner di sekitarnya. Paman Slam juga membawa kita menelusuri lebih jauh aktivitas yang terjadi di Gramedia dan mengelompokkan secara kocak pengunjung yang datang ke Gramedia. 

Cerita lainnya adalah “Rumus-Rumus Fisika di Balik Jatuhny seorang Bikers – Kunduran Truk”. Cerita dimulai dengan Paman Slam berusaha menjelaskan arti kunduran truk. Ad yg tau? Di cerita ini Paman Slam menceritakan tentang pengalamannya disrempet truk yang disajikan menurut teori dan itung-itungan rumus fisika. Bagi Anda yang sudah lupa dengan ilmu fisika di kala sekolah dulu (Dulu ga ngerti sekarang lupa…), akan diajarkan lagi oleh Paman Slam..hehe..

Penutup buku menyajikan cerita dengan judul “Kecoa”. “Kecoa” berkesan untuk saya karena ada teman saya yang takut sekali dengan makhluk satu ini. (Semoga saja dia tidak membaca tulisan ini…) Paman Slam memulai dengan cerita alien kecoa dalam film Starship Troopers (Mank alien dalam Starship Troopers itu kecoa!!?? ). Alien kecoa pun akhirnya harus berperang dengan sepasang suami-istri keluarga Slam. Meskipun perang dimenangkan oleh umat manusia, tetapi poin penting yang diangkat dalam cerita ini adalah perbedaaan pengambilan keputusan suami-istri dalam situasi perang.

Ebook ini sangat ringan dan pasti menghibur siapa saja yang membacanya. Gaya tulis Paman Slam yang santai dan kocak juga memberikan inspirasi kepada saya agar mampu membuat tulisan yang lebih enak dibaca dan lebih menampilkan kepribadian saya. Ke depannya, saya akan berusaha menampilkan tulisan yang lebih baik lagi. Selamat membaca!

Friday, September 11, 2009

Arti Nomor yang Tertera pada Botol Plastik

baby Sebuah hasil penelitian yang dimuat pada Journal of the American Medical Association menunjukkan bahwa orang yang memiliki kandungan bisphenol-A yang tinggi memiliki risiko terserang diabetes dan penyakit pembuluh jantung yang tinggi pula. Dan yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah kenyataan bahwa bisphenol-A dapat ditemui dalam plastik polycarbonate yang biasa digunakan untuk botol susu bayi!

Meskipun, hasil penelitian ini masih belum secara pasti menemukan adanya hubungan sebab akibat antara penyakit jantung dengan zat Bisphenol-A, kita tetap perlu berjaga-jaga dengan kemungkinan itu. Keamanan dari penggunaan plastik untuk makanan selama ini perlu dipertanyakan dan dipertimbangkan kembali.

Sebenarnya, untuk membantu kita mengetahui jenis plastik dan bahaya yang dikandungnya, kita dapat dengan mudah melihat dari nomor yang tertera dalam simbol segitiga yang biasanya dicetak di bagian bawah kemasan plastik. Berikut keterangan dari nomor-nomor tersebut:

Nomor 1: Polyethylene Terephthalate (PET or PETE).
Ini adalah jenis plastik ringan dan jernih yang sering digunakan untuk botol air mineral dan soda. Banyak yang mengatakan PET sebagai pilihan yang aman karena bahan kimianya tidak mudah terkelupas dalam air. Walaupun begitu, sebuah penelitian dari Italia menyatakan adanya pengelupasan tersebut apabila air tersimpan dalam botol lebih dari 9 bulan. Masalah lainnya, PET sulit untuk dibersihkan sampai benar-benar bersih, sehingga sebaiknya jangan memakai ulang botol yang terbuat dari PET.

Nomor 2: High-Density Polyethylene (HDPE).
Botol susu biasanya terbuat dari HDPE. Plastik tembus cahaya ini juga digunakan untuk kantong belanja dan botol-botol produk rumah tangga, seperti sampo dan pembersih. HDPE juga tidak mudah untuk terkelupas.

Nomor 3: Polyvinyl Chloride (PVC).
PVC digunakan untuk bahan kemasan produk dan tempat makanan. Selain itu, digunakan juga sebagai kantong plastik. Pelembut yang ditambahkan pada PVC mungkin intuk berpindah pada makanan dan perlu dipertimbangkan kembali penggunaannya.

Nomor 4: Low-Density Polyethylene (LDPE).
Plastik ini dipakai untuk kantong roti dan botol yang dapat diremas. Penelitian menunjukkan tidak adanya pengelupasan zat kimia pada makanan.

Nomor 5: Polypropylene (PP).
Plastik ini digunakan untuk benang pancing dan benang operasi, serta botol sirup dan tempat yogurt. Plastik PP dikategorikan bebas racun.

Nomor 6: Polystyrene (PS).
Anda akan mengenali ini sebagai Styrofoam, yang sering digunakan untuk gelas kopi dan tempat makanan cepat saji. Styrofoam ini dapat terkelupas dan tercampur dengan makanan. Sebaiknya jangan pernah memanaskan kopi dalam styrofoam via microwave. Lebih baik lagi, apabila Anda tidak menggunakan Styrofoam sama sekali.

Nomor 7: Polycarbonate.
Plastik ini jernih, kaku, dan tidak mudah pecah. Baik digunakan untuk botol minum dan botol susu bayi. Plastik ini mengandung Bisphenol-A, kandungan yang dapat mempengaruhi hormon dan mungkin terkait dengan penyebab penyakit jantung dan diabetes.

Oleh karena itu, sebaiknya kita lebih cermat lagi dalam memilih jenis plastik yang kita gunakan. Akan lebih baik lagi bagi kita apabila dapat mengurangi penggunaan plastik dalam hidup kita secara drastis, karena akibatnya mungkin buruk bagi tubuh kita dan buruk pula bagi alam tempat tinggal kita.

Thursday, September 10, 2009

Ginseng VS Sarang Burung Walet

ginseng Beberapa hari yang lalu saya pergi ke mal bersama teman-teman saya. Di mal tersebut sedang diadakan pameran ginseng. Di antara ginseng-ginseng tersebut, ada satu yang menarik perhatian saya, bahkan mungkin setiap orang yang melewati stan pameran itu. Ginseng penarik perhatian tersebut memiliki tinggi 1 meter dan harga yang ditawarkan adalah Rp 700 juta!! Tentu saja itu adalah ginseng terbesar dan termahal di pameran itu. Jadi, sebenarnya apa saja sih manfaat ginseng sampai pantas dilabeli harga Rp 700 juta?

Di mal itu juga saya melihat adanya toko sarang burung walet. Sumber daya alam selain ginseng yang katanya memiliki khasiat mumpuni dan harga yang mahal pula. Sebenarnya apa saja sih manfaat kedua ‘suplemen’ ini? Dan manakah yang lebih berkhasiat? 

Ginseng

Kata ginseng selalu identik dengan korea, padahal ginseng juga tumbuh di Cina dan Jepang. Keunggulan Ginseng Korea, kata Prof. Kim, kondisi iklim yang cocok untuk pertumbuhan, lingkungan pertumbuhan yang tidak tercemar, pengalaman budidaya selama 1000 tahun dan mengandung saponin yang beraneka ragam.

Selain Ginseng Asia diatas, tanaman yang genusnya panax adalah Ginseng Amerika dan Ginseng Siberia. "WHO mengakui hanya Ginseng Asia saja sebagai bahan yang berguna untuk pengobatan," kata Proffesor Kim Si-kwan dari jurusan life Science Fakultas Biomedik & Ilmu Kesehatan Universitas Konkuk, Korea, dalam seminar Ginseng Korea di Jakarta.

Ginseng Korea yang dibuktikan dari ilmu kedokteran modern bermanfaat untuk menangkal diabetes, berfungsi sebagai anti kanker, menangkal pengerasan arteri dan tekanan darah tinggi, mengurangi lemak dalam darah, memelihara liver dan usus, menghilangkan penyakit maag dan usus.

Ginseng Korea ini juga berfungsi menawarkan mabuk karena minuman keras, anti keletihan dan stres, menahan proses penuaan, menunjang kegiatan otak, menunjang sirkulasi darah, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, pengobatan anemia, berfungsi mengendalikan radioaktif, memelihara kebugaran tubuh dan meningkatkan reproduksi dan fungsi seksual.

Sarang Burung Walet

Meludah di beberapa negara seperti Singapura, Hong Kong dan RRC dilarang secara hukum.  Tapi toh di negara dengan penerapan hukum sekeras Singapura sekalipun, tetap ada satu mahluk yang tak dilarang meludah, bahkan justru dianjurkan karena bisa meningkatkan devisa negara. Mahluk yang ludahnya begitu berharga itu tak lain dan tak bukan adalah burung walet.

Setiap hari, sepasang walet betina dan jantan bergantian
membuat sehelai sarang dengan cara mengoleskan air liur mereka ke
dinding gua, dinding tebing, ataupun atap rumah. Ingat..Satu satu hari
hanya mengoleskan satu helai sarang aja. Jadi jangan heran, untuk
membuat sarang saja dibutuhkan waktu sekitar 33-41 hari. Malah, pada
saat musim kemarau, pembuatan sarang bisa lebih lama, sekitar 80 hari.

Sarang burung walet yang berwarna putih lebih mahal harganya. Sarang burung yang putih bersih, harganya bisa mencapai 14 juta rupiah/kg, sedang yang hitam paling hanya sekitar 1 atau 2 juta/kg. Ada juga, sarang burung yang memiliki serat – serat merah di sarangnya seperti darah. Itu harganya jauh lebih mahal lagi, yaitu sekitar 17 juta/kg. Satu ons sendiri kurang lebih terdiri dari 10 sarang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Prof. Y. C. Kong, sarang burung walet memiliki kandungan protein yang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari telur sekalipun. Kandungan protein tersebut berguna untuk regenerasi sel, kekebalan tubuh, dan antioksidan.

Sarang burung walet juga membantu mengoptimalkan sistem endokrin tubuh dan fungsi tubuh lainnya, sehingga menguatkan tubuh, menjaga kelembapan kulit, menjaga kecantikan, menghasilkan energi, dan membakar lemak. Baik juga dikonsumsi bagi kesehatan ibu dan janin selama dan setelah masa kehamilan.

Kegunaan lainnya antara lain menyembuhkan paru-paru dan organ-organ tubuh, menyembuhkan panas dalam, melancarkan peredaran darah. Selain itu, sup sarang burung walet dijadikan simbol makanan mewah dan bergengsi karena harganya yang mahal.

Kedua bahan alam ini ternyata benar-benar memiliki manfaat bagi tubuh secara medis. Dari harga, tentu saja ginseng jauh lebih bernilai. Namun, apakah khasiatnya juga jauh lebih baik? Yang pasti kedua bahan alam ini sangat baik dikonsumsi tubuh dan menciptakan prestise tersendiri bagi para konsumennya.