Belum
lama ini saya membaca buku dengan judul "David and Goliath" yang
ditulis oleh Malcolm Gladwell. Dalam buku, saya menemukan
prinsip-prinsip yang kiranya wajib dipegang teguh oleh semua pemimpin di
semua zaman. Selama ini, orang yang berkuasa kebanyakan memimpin dengan
asumsi bahwa individu atau kelompok yang dipimpinnya akan berperilaku
rasional dan memperhitungkan untung ruginya dalam mematuhi suatu aturan.
Dengan dasar asumsi demikian, otoritas kemudian merasa harus bertindak
cukup tegas sehingga mereka berpikir dua kali untuk melanggar hukum yang
ada.
Kenyataannya, seringkali pembangkangan justru
terjadi karena tidak adanya legitimasi dari otoritas yang berkuasa.
Untuk lebih mudah memahami mengenai legitimasi, ilustrasi di bawah ini
kiranya akan membantu.
Ruangan kelas taman kanak-kanak
dengan dinding berwarna cerah yang penuh dengan gambar anak. Mari kita
sebut gurunya Stella. Stella duduk di kursi depan. Dia membacakan buku
yang dipegangnya keras-keras: "...tujuh iris tomat," "delapan zaitun
segar..." Seorang anak perempuan berdiri depan Stella, ikut membaca, dan
di sekelilingnya kelas kacau. Seorang anak perempuan berjungkir balik
melintas ruang kelas. Beberapa murid malah berbalik badan menghadapkan
punggung ke Stella.
Jika Anda masuk ke kelas Stella, apa
yang bakal Anda pikirkan? Saya duga reaksi pertama Anda adalah
menganggap Stella punya murid-murid yang susah diatur. Anak-anak seperti
itu perlu dikerasi. Mereka perlu aturan!